17 April 2013

Waspadai hipertensi kendalikan tekanan darah




WASPADAI  HIPERTENSI
KENDALIKAN TEKANAN DARAH

Ditulis Oleh  : Dr. Fathurrohim, M.Kes

            Tekanan darah adalah tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah terdiri dari sistolik (tekanan didalam arteri ketika jantung berkontraksi dan memompa darah ke dalam arteri-arteri), dan diastolik ( tekanan di dalam arteri-arteri ketika jantung istirahat setelah kontraksi). 
            Hipertensi merupakan keadaan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah Sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan Diastolik ≥ 90 mmHg yang persisten.

Klasifikasi Tekanan Darah (JNC VII)

NO
Tekanan Darah
Klasifikasi
1
<120 / <80 mmHg
Normal
2
120-139 / 80-90 mmHg
Prehipertensi
3
140-150 / 90-99 mmHg
Hipertensi derajat 1
4
>160 / >100 mmHg
Hipertensi derajat 2
5
>140 / < 90 mmHg
Hipertensi Sisitolik Terisolasi


            Menurut catatan Badan Kesehatan Dunia WHO tahun 2011 ada satu milyar orang di dunia menderita hipertensi dan dua per-tiga diantaranya berada di negara berkembang yang berpenghasilan rendah-sedang. Bila tidak dilakukan upaya yang tepat jumlah ini akan terus meningkat, dan diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29% atau 1,6 miliar orang di seluruh dunia menderita hipertensi, sedangkan di Indonesia angka kejadian hipertensi  cukup tinggi. Menurut data RISKESDAS KEMENKES RI, angka kejadian hipertensi pada 5 tahun terakhir sebanyak 31.7%. Sementara kasus hipertensi yang belum berhasil terdiagnosa juga masih sangat tinggi yakni 76 %

Penyebab Hipertensi
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena hipertensi, antara lain:
- Faktor genetik / keturunan
- Usia
- Peningkatan kolesterol plasma
- Kebiasaan merokok / alkohol / kafein
- Kelebihan Berat Badan / Kegemukan / Obesitas
- Kurang olah raga
- Penggunaan garam yang berlebihan
- stress

Gejala Hipertensi
Hipertensi dikenal sebagai “sillent killer” karena terjadi tanpa tanda dan gejala, sementara tekanan darah yang terus menerus tinggi dalam jangka waktu lama baru dapat menimbulkan gejala. Hipertensi mungkin hadir dan tetap tidak diketahui untuk bertahun-tahun, bahkan sampai puluhan tahun. Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala sebagai berikut:         
- sakit kepala berat
- pusing-pusing
- sesak napas
- penglihatan kabur
- mual dan muntah

Bahaya Hipertensi
Karena masih banyak orang yang tidak memahami bahaya ini, bahkan sebagian besar orang tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi, karena seringkali tidak menimbulkan gejala. Hipertensi apabila tidak disembuhkan maka dalam jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi yang fatal berupa kerusakan arteri di dalam tubuh sampai organ-organ yang mendapatkan suplai darah darinya seperti jantung, otak dan ginjal. Penyakit yang sering timbul akibat hipertensi adalah stroke, serangan jantung dan gagal ginjal. Hipertensi juga dapat menyebabkan kebutaan, irama jantung tak beraturan dan gagal jantung.

Penatalaksanaan Hipertensi
a.      Penatalaksanaan Farmakologis
Banyak sekali tipe obat yang dapat digunakan untuk pengobatan hipertensi. Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi tekanan darah dan mengembalikannya pada ukuran normal dengan obat-obat yang mudah di konsumsi, tersedia, jumlahnya sedikit mungkin, jika memungkinkan tanpa ada efek samping.



b. Penatalaksanan Nonfarmakologis
Dengan mengubah gaya hidup, ada beberapa langkah dalam perubahan gaya hidup yang sehat bagi para penderita hipertensi yaitu:
1. Mengontrol Pola Makan kurangi asupan garam dan lemak
2. Tingkatkan Konsumsi Potasium dan Magnesium (buah-buahan dan sayuran)
3. Makan Makanan Jenis Padi-padian (sereal)
4. berolah Raga
5. Bantuan dari Kelompok Pendukung (untuk mengubah gaya hidup bagi penderita hipertensi)
6. Berhenti Merokok dan Hindari Konsumsi Alkohol dan kafein

Pencegahan hipertensi
1.      Pencegahan primer
Dengan melakukan kegiatan untuk mengurangi atau menghentikan faktor resiko hipertensi sebelum penyakit hipertensi terjadi dengan peningkatan perilaku hidup sehat yaitu makan cukup sayur-buah sedikitnya 5 porsi sehari, rendah garam dan lemak, rajin kendalikan berat badan dengan melakukan aktifitas fisik secara rutin, berhenti merokok dan hindari asap rokok, mengendalikan stress dan menjaga gula darah
2.      Pencegahan sekunder ditujukan pada kegiatan deteksi dini untuk menemukan penyakit dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur bila ditemukan dapat dilakukan pengobatan dini
3.      Pencegahan tertier difokuskan kepada mempertahankan kualitas hidup penderita melalui tindak lanjut dini dan pengelolaan hipertensi yang tepat serta minum obat teratur agar tekanan darah dapat terkontrol dan tidak memberikan  komplikasi seperti penyakit ginjal kronik, stroke dan jantung.

Mengontrol tekanan darah secara rutin dan berkelanjutan akan menjadi pencegahan yang paling baik untuk mengantisipasi komplikasi, seseorang baru merasakan dampak gawatnya hipertensi ketika telah terjadi komplikasi.  Hipertensi pada dasarnya dapat dicegah dan diobati melalui perilaku hidup sehat dan perilaku CERDIK (Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat dan Kalori seimbang, Istirahat yang cukup dan kelola stres) sebagai gaya hidup kita sehari-hari.